CHAPTER 3.

Drrrt drrrrt.

Drrrt drrrrt.

Drrrt drrrrt.

Hari Sabtu pagi menjelang siang. Ponsel Jaehyun terus bergetar menandakan ada pesan masuk berulang kali. Getaran ponselnya yang disimpan di atas meja kecil di sebelah ranjangnya sungguh mengganggu pagi hari Jaehyun. Dengan mata masih setengah terpejam, tangan Jaehyun berusaha menggapai ponselnya. Ketika berhasil, Jaehyun membaca beberapa pesan dari orang yang sama, Eric.

“Hyung, morning!”

Hyung, kok nggak dibalas sih? Udah bangun kan? Semalam nyampe rumah dengan selamat kan?”

Hyuuuung!

Jaehyun mengerang sambil mengusap-usap wajahnya. Dirinya masih luar biasa mengantuk akibat semalam baru bisa tidur menjelang jam dua pagi karena terlalu asyik menonton serial Netflix favoritnya.

Tapi akhirnya jarinya mulai bergerak mengetikkan pesan balasan untuk Eric.

“Baru bangun ini, bawel.”

“Semalem nyampe rumah, mandi. Lanjut nonton, terus ketiduran. Masih ngantuk banget gue. Ada apa?”

Secepat kilat, jawaban dari Eric masuk.

“Gimana sama nuna gue?”

Jaehyun akhirnya memutuskan untuk menelepon Eric karena dirinya terlalu lelah untuk mengetik balasan lagi. Mending sekalian ditelepon, urusan langsung kelar, begitu pikirnya.

“Ya, Hyung?” jawab Eric di ujung sana setelah dering ketiga.

“Kenapa tiba-tiba bahas Luna? Masih pagi woy.”

“Yee, kalau nggak mau bahas ya tinggal bilang sih. Lah ini malah semangat banget nelepon gue.”

“Hmm.”

“Hmm doang lagi. Dasar! Kak, kata Kak Hoon lo gagal dapetin nomor nuna ya?”

“Hah? Younghoon tau darimana?”

“Katanya nuna yang cerita ke Kak Hoon. Mesti nunggu dulu sampe ketemu yang ketiga kalinya tanpa disengaja, baru dia mau ngasih nomornya. Elah, suka bingung gue sama kelakuan nuna gue satu itu. Kelebihan energi apa gimana sih anaknya tuh.”

“Hahaha yaudah biarin aja nggak papa. Dia udah save nomor gue kok. Nanti juga kalau dia siap dan dia mau mungkin bakal ngehubungin gue akhirnya.”

“Lo lagi Kak, kok pasrah banget sih? Sini gue forward ya nomor nuna ke lo. Biar lo bisa langsung ngegas kenalan lebih lanjut sama dia. Apa kek ajak jalan gitu.”

“Heh apaan, nggak sopan ngasih-ngasih nomor orang tanpa seizin pemiliknya. Udah nggak usah, nggak papa. Gue sabarin aja ikutin maunya dia gimana.”

“Serius lo, Kak? Gue takut lo mati galau.”

“Sialan, gue nggak selemah itu heh.”

“Ya udah, nanti Senin lo tinggal maen ke kantor gue sore-sore sekalian jemputin nuna. Udah kan tuh terhitung jadi 2nd meet ya nggak sih?”

“Nggak bisa, kata dia harus ketemu nggak sengaja. Udalah, Ric. Guenya aja nyantei kenapa lo yang ribet sih?”

“Ih bukan ribet, Kak. Gue justru mau mempermudah lo sama nuna. Kalian yang bikin ribet sendiri elah. Ya udah kalau nggak mau dibantuin.”

“Hehe, thanks Ric, but no. I’m gonna let it flow. Gue percaya takdir.”

“Oke deh, good luck, Kak! Maaf gue ganggu pagi gini—eh ngomong-ngomong ini udah siang ya, udah mau jam 11.”

“Nggak, masih pagi. Kalau weekend jam 11 itu itungannya masih pagi.”

“Buset! Ya udah deh, happy weekend, Kak. Kapan-kapan hangout barengan lagi, ya. Bye!

Okay, you too. Bye!

Hanya kurang dari lima menit setelah menyudahi teleponnya dengan Eric, notifikasi KakaoTalk-nya berbunyi lagi. Ternyata, masih dari Eric.

Usaha terakhir gue, Kak. Ini link Instagram profile-nya nuna. Cek aja biar lo nggak penasaran. Estetik banget sumpah isi IG feeds sama highlight story-nya. Nggak di-private kok jadi lo nggak perlu follow dia dulu buat cek postingannya.

Happy scrolling!

And yep, you’re welcome. :)

Jaehyun terdiam sambil melihat layar ponselnya. Jarinya bergerak ragu-ragu untuk menekan link yang diberikan Eric. Sambil menghela napas, akhirnya dia tekan link itu yang segera membawanya ke akun IG Luna.

Tapi sebelum Instagram menampilkan laman akun Luna sepenuhnya, Jaehyun berubah pikiran dan jarinya menekan tombol “back” berkali-kali di layarnya hingga kembali ke tampilan chat room Eric. Dia pun segera membersihkan halaman browser-nya sehingga akun IG Luna terhapus dari history browser-nya.

Bukannya Jaehyun tidak penasaran dengan akun Luna. Sungguh ia penasaran dan ingin sekali melihat isinya. Tapi hal tersebut bertentangan dengan prinsip hidupnya yang sangat menghargai yang namanya ranah pribadi atau privasi seseorang. Ya walaupun akun Luna tidak dalam kondisi private, tapi tetap saja Jaehyun merasa hal ini tidak benar untuk dilakukan kecuali jika kelak dia dan Luna sudah resmi berteman di Instagram.

Sambil menghela napas panjang sekali lagi, Jaehyun menyimpan ponselnya lagi di atas meja—kali ini dalam mode silent—dan berbaring kembali di kasurnya yang empuk.